Powered By Blogger

Minggu, 01 Mei 2011

Etika Bisnis dan CSR


Etika Bisnis
Etika adalah konsep tentang tindakan yang benar dan salah. Etika menjelaskan apakah tindakan kita bermoral atau tidak bermoral. Etika berkaitan dengan dasar hubungan manusia, bagaimana kita berpikir dan berperilaku terhadap yang lain dan bagaimana kita menginginkan mereka berpikir dan bertindak terhadap kita. Sedangkan etika bisnis adalah penerapan kode etik secara umum pada perilaku bisnis.

Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial bagi korporasi atau perusahaan menekankan pemikiran bahwa bisnis seharusnya turut serta menyelesaikan masalah-masalah sosial. Publik ataupun masyarakat secara umum mengharapkan bisnis atau perusahaan mempunyai tanggungjawab sosial dan banyak perusahaan yang menanggapi dengan menjadikan tujuan sosial sebagai bagian dari operasi bisnis.
I. Pengertian Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Tanggungjawab sosial perusahaan adalah bahwa perusahaan bertanggungjawab atas setiap tindakannya yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lingkungannya. Dalam melakukan tanggung jawab sosial, perusahaan tentunya berkurang keuntungannya. Namun, bukan berarti dengan melakukan tanggungjawab sosial, perusahaan tidak untung. Tanggungjawab sosial yang dilakukan perusahaan memerlukan usaha yang menyeimbangkan antara biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh. Tanggungjawab sosial modern yang berkembang memiliki fungsi essensial yaitu melakukan tugasnya untuk kemasyarakatan (sosial) dan mempunyai dampak yang luas terhadap masyarakat.

II. Prinsip dalam melakukan tanggungjawab sosial :
1. The Charity Principle
Ide untuk lebih mensejahterakan masyarakat dapat dilakukan dengan prinsip amal atau derma (charity). Tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan prinsip ini dapat diwujudkan dengan partisipasi perusahaan dalam peristiwa-peristiwa kemasyarakatan, dalam bentuk sumbangan amal.
2. Stewardship Principle
Pada masa ini banyak eksekutif perusahaan yang menempatkan dirinya sebagai pelayan ( steward ) atau pengawas ( trustee ) yang bertindak dalam kepentingan public secara umum, mereka mengendalikan sumber-sumber ekonomi yang digunakan dan berpengaruh terhadap masyarakat dengan cara yang fundamental.

III. Bentuk Modern Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Prinsip-prinsip yang telah dikemukakan di atas membentuk pengertian perusahaan yang modern dan dikenal sebagai Corporate Philanthropy ( kedermawanan perusahaan ) yang merupakan bentuk baru dari Charity Principle. Prinsip stewardship pada saat ini mempunyai arti apabila manajer perusahaan merasa bahwa antara perusahaan dan masyarakat mempunyai kepentingan yang sama dan saling bergantung. Dari kepentingan ini menempatkan tanggung jawab perusahaan dilaksanakan secara hati-hati dan memperhatikan kepentingan sosial.


Charity Principle Stewardship Principle

Definisi Perusahaan memberi bantuan secara sukarela kepada masyarakat Perusahaan bertindak sebagai pengawas public yang memikirkan kepentingan bagi semua kalangan yang mendapat pengaruh kebijaksanaan perusahaan.
Ekspresi modern 1. Kedermawanan Perusahaan.
2. Tindakan sukarela untuk mengembangkan barang sosial. 1. Mengenalkan saling ketergantungan antara masyarakat dan perusahaan.
2. Menyeimbangkan kepentingan dan kebutuhan kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
Contoh 1. Dasar-dasar kedermawanan perusahaan.
2. Inisiatif pihak swasta untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial. 1. Pendekatan stakeholder sebagai strategi perencanaan perusahaan.
2. Mengoptimumkan keuntungan jangka panjang dari pada memaksimalkan keuntungan jangka pendek.
3. Partnership dengan kelompok yang membutuhkan.


IV. Keterbatasan Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Tuntutan tanggungjawab sosial bisnis sangat luas, tetapi perusahaan dalam melaksanakan tanggungjawab sosialnya mempunyai keterbatasan. Hal ini menyebabkan kegiatan sosial yang dilaksanakan perusahaan kurang memenuhi harapan.
Keterbatasan tanggungjawab sosial perusahaan meliputi :

1. Biaya
Setiap aksi sosial akan menimbulkan biaya, misalnya kontribusi perusahaan yang bersifat amal membangun pusat penampungan anak karyawan. Hal ini tentunya menyerap biaya yang sangat besar, sebagai akibatnya anggaran dana untuk melaksanakan kegiatan sosial lain menjadi terhambat.
2. Efisiensi
Biaya untuk melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan akan mengurangi efisiensi perusahaan, hal ini berdampak pada daya saing perusahaan di pasar . Sebagai contoh, adanya tuntutan masyarakat terhadap perusahaan agar menggunakan mesin-mesin produksi yang padat tenaga kerja, hal ini tentunya akan mengurangi efisiensi perusahaan, karena perusahaan sebenarnya dapat menggunakan mesin-mesin yang padat modal, namun hal ini bertentangan dengan kesejahteraan masyarakat, karena apabila perusahaan menggunakan mesin padat modal maka akan terdapat banyak pengangguran di masyarakat.

3. Relevansi
Pengeluaran untuk tanggungjawab sosial perusahaan dapat menggunakan dana dari para pemegang saham, apabila pengeluaran tersebut dapat mengembangkan kepentingan perusahaan dengan memberikan pertolongan kepada masyarakat.

4. Cakupan dan kompleksitas
Masalah-masalah sosial yang timbul kadangkala merupakan masalah yang sangat komplek dan memerlukan penyelesaian dengan baik oleh suatu perusahaan maupun banyak perusahaan dan pemerintah secara bersama-sama. Sebagai contoh permasalahan mengenai penipisan lapisan ozon dan kerusakan hutan tropis. Untuk menyelesaikan permasalahan ini tentunya dibutuhkan kerjasama antara berbagai perusahaan dan pemerintah.

5. Tanggungjawab sukarela vs persyaratan legal
Perusahaan-perusahaan memerlukan bimbingan, petunjuk yang berupa peraturan/hukum serta kebijaksanaan pemerintah, sebab tanpa petunjuk perusahaan tidak mengerti secara pasti apa yang menjadi tujuan sosialnya.
Hukum dan peraturan dapat menciptakan kesetaraan antar perusahaan yang saling bersaing, sehingga dengan mengenakan peraturan yang sama maka perusahaan akan menghadapi standar sosial yang sama.
V. Keuntungan dalam manjalankan Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai kinerja sosial yang baik, juga mempunyai kinerja financial yang baik. Namun beberapa penelitian lain menunjukkan hasil yang kontradiksi. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan mempunyai pendekatan yang positif dan proaktif terhadap tanggung jawab sosial dengan mengembangkan prinsip yang mempertemukan antara aktivitas sosial perusahaan dengan keuntungan perusahaan.
Dalam mencapai keuntungan jangka panjang kadangkala perusahaan harus mengorbankan keuntungan jangka pendeknya, sebagai contoh apabila perusahaan mendirikan tempat penampungan anak karyawan, maka para karyawan dapat bekerja lebih focus sehingga produktifitas perusahaan tinggi.

Apabila perusahaan dihadapkan pada keinginan pencapaian keuntungan optimum atau keuntungan maksimum, banyak perusahaan yang memilih untuk mencapai keuntungan yang optimum karena hal ini mendatangkan kepuasan bagi para pimpinan perusahaan maupun para pemegang saham, alasannya adalah keuntungan optimum lebih tinggi daripada keuntungan minimum, sehingga perusahaan dapat tetap beroperasi. Selain itu banyak diantara perusahaan yang menggunakan dana untuk mencapai keuntungan maksimum yang dialokasikan untuk tanggungjawab sosial, karena apabila perusahaan hanya mengejar keuntungan yang maksimum tentu akan mendapatkan protes dari masyarakat karena dinilai perusahaan tidak responsive terhadap masalah-masalah sosial.



Kesimpulan
1. Tanggungjawab sosial perusahaan berarti bahwa perusahaan akan mempertanggungjawabkan setiap tindakan yang berpengaruh pada masyarakat dan lingkungannya.
2. Tema pokok dari tanggungjawab perusahaan adalah charity yang berarti pemberian bantuan/derma dan stewardship yang bertindak sebagai pelayan public bagi perusahaan dan masyarakat.
3. Perusahaan mempunyai keterbatasan dalam melaksanakan tanggungjawab sosialnya, karena akan mengurangi efisiensi perusahaan, memerlukan biaya, tidak terkaitnya tujuan perusahaan dan kemampuannya, serta kompleknya masalah sosial.
4. Tangungjawab sosial perusahaan sebagai hasil dari inisiatif secara sukarela maupun yang ditentukan dalam undang-undang yang mempromosikan tujuan yang diinginakan.
5. Tanggungjawab sosial tidak menyebabkan keuntungan perusahaan menjadi lebih rendah, tetapi dapat mendorong perusahaan untuk memfokuskan pada keuntungan jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek, serta akan mengoptimumkan keuntungan daripada memaksimumkan keuntungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar